CanHOPE adalah layanan dukungan dan konseling kanker nirlaba yang disediakan oleh Parkway Cancer Centre, Singapura.
Fakta:
Tidak semua pasien kanker stadium lanjut
menderita nyeri kanker. Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sekitar ¼
pasien tidak menderita nyeri apa pun. ¼ nyeri ringan, ¼ nyeri sedang, dan
hanya ¼ mengalami nyeri kanker parah.
Fakta:
Morfin dan jenis opioid kuat lainnya berguna
untuk nyeri kanker yang parah. Untuk nyeri kanker ringan atau sedang, obat
lain seperti parasetamol, obat antiinflamasi non steroid (seperti
diklofenak, naproxen, celecoxib) dan opioid lemah (seperti kodein, tramadol)
akan digunakan. Jika nyeri disebabkan oleh saraf yang rusak atau
terpengaruh, itu dikenal sebagai nyeri neuropatik. Dalam keadaan seperti
itu, pasien akan membutuhkan obat-obatan seperti Lyrica® atau gabapentin
untuk meredakan nyeri yang efektif.
Fakta:
Untuk pasien yang membutuhkan morfin atau
opioid kuat lainnya untuk nyeri kanker, efek samping umum yang mungkin
dialami adalah mengantuk, sembelit, mual dan muntah. Efek samping ini dapat
dengan mudah dikelola.
Fakta:
Tindakan mengonsumsi morfin atau opioid kuat
lainnya secara teratur untuk mengontrol nyeri kanker bukanlah kecanduan.
Pasien yang mengonsumsi morfin atau opioid kuat untuk nyeri kanker di bawah
nasihat dokter berpengalaman tidak menjadi kecanduan.
Bila nyeri dapat diredakan dengan cara lain, seperti radioterapi untuk nyeri tulang kanker, dosis morfin atau opioid kuat dapat dikurangi secara signifikan atau bahkan dihentikan.
Fakta:
Penggunaan morfin atau opioid kuat lainnya
harus berdasarkan kebutuhan manajemen nyeri dan tidak ditentukan oleh
kedekatan pasien dengan kematian. Banyak pasien yang masih jauh dari akhir
hidupnya telah merasakan manfaat signifikan dari pereda nyeri yang ada di
opioid kuat. Saat nyeri berkurang, kualitas hidup pasien meningkat.
Fakta:
Penggunaan morfin atau opioid kuat lainnya
tidak menyebabkan kematian, terutama jika dimulai dengan dosis rendah dan
ditingkatkan secara bertahap. Namun, ketika opioid kuat dimulai atau
ditingkatkan ketika pasien sangat sakit dan sekarat karena penyakit yang
mengancam jiwa, kesalahan mungkin secara sehingga tidak tepat ditempatkan
pada jika penggunaan opioid kuat disalahkan ketika pasien pada akhirnya
meninggal. Pasien akan meninggal karena penyakit yang mengancam nyawanya,
terlepas dari pemberian morfin atau opioid kuat lainnya. Morfin atau opioid
kuat lainnya yang digunakan di sini cenderung meredakan nyeri dan sesak
napas selama fase sekarat.
Fakta:
Beberapa pasien yang sekarat tidak menderita
sakit atau berada dalam tekanan. Oleh karena itu, morfin atau opioid kuat
lainnya tidak diperlukan. Menkonsumsinya saat tidak diperlukan dapat
menyebabkan efek samping yang tidak perlu.